Last Updated on Oktober 14, 2022 by Yuri Adrian
Halo, teman-teman. Buat kalian yang mau naik krl commuter line buat pertama kalinya, wajib tau dan harus simak tips aman naik commuter line berikut ini.
Baheula, waktu pertama kali naik kereta/krl commuter line saya juga sempet ngerasa keder, gak pede dan katro pokoknya mah.
Kayak Kabayan waktu pertama datang ke Ibu Kota gitu deh.
Sepanjang perjalanan di dalam KRL kerjaan saya pasti terus ngeliat ke arah rute perjalanan, takut stasiun tujuan kelewat soalnya.
O iya, saya sendiri adalah pengguna KRL Commuter Line atau anak kereta (anker) jalur Bogor, biasa naik di Stasiun Bojonggede dan turun di Stasiun Manggarai setiap harinya.
Daftar Isi
KRL Commuter Line
Kereta Rel Listrik atau KRL Commuter Line adalah kereta api penumpang yang menghubungkan tempat-tempat strategis di dalam kota dengan jadwal teratur. (KBBI)
Di area Jabodetabek dan sekitarnya adalah PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang menjadi pengelola kereta komuter.
Rute Perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek
Ada 6 rute perjalanan KRL Commuter Line di area ini.
1. Red Line
Ini adalah sebutan untuk rute perjalanan KRL Commuter Line dari Stasiun Bogor/Depok-Manggarai-Jakarta Kota (PP).
Stasiun-stasiun yang dilewati oleh KRL Red Line adalah:
- Bogor
- Cilebut
- Bojonggede
- Citayam
- Depok
- Depok Baru
- Pondok Cina
- Universitas Indonesia
- Universitas Pancasila
- Lenteng Agung
- Tanjung Barat
- Pasar Minggu
- Pasar Minggu Baru
- Duren Kalibata
- Cawang
- Tebet
- Manggarai
- Cikini
- Gondangdia
- Juanda
- Sawah Besar
- Mangga Besar
- Jayakarta
- Jakarta Kota
Saya seringnya naik KRL Red Line alias Si Jalur Merah ini.
O iya, di jalur ini juga seringkali banyak yang tanya, KRL Commuter Line berhenti di Stasiun Gambir gak ya? He he, sampai sekarang KRL Commuter Line belum berhenti di Stasiun Gambir. Mungkin kalau Stasiun Manggarai sudah selesai penataan dan pembangunannya KRL relasi Bogor-Jakarta Kota sepertinya bakalan berhenti di situ.
2. Yellow Line
Ini adalah rute perjalanan KRL Bogor/Depok-Tanah Abang-Pasar Senen-Jatinegara (PP) dikenal juga dengan sebutan Yellow Line atau Jalur Kuning.
Juga yang termasuk ke dalam rute ini adalah KRL relasi Nambo-Duri.
Nah, buat kalian yang bekerja atau ngantor di daerah Sudirman dan sekitarnya, pastinya selalu naik kereta jalur kuning ini.
3. Blue Line
Anak Beks pastinya selalu naik kereta di jalur biru ini.
Yoi, di rute perjalanan Blue Line, KRL commuter line-nya menghubungkan Stasiun Cikarang-Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Jakarta Kota (PP).
4. Green Line
Rute perjalanan jalur hijau ini menghubungkan Stasiun Rangkasbitung/Maja/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang (PP).
Ini adalah rute perjalanan KRL terjauh di wilayah Jabodetabek.
Just info, jarak antara Stasiun Rangkasbitung dengan Stasiun Tanah Abang adalah 72,769 km.
Sebagai pembanding nih, jalur Bogor-Jakarta cuma 54,812 km atau juga Bogor-Jatinegara jarak tempuhnya itu cuma 66,758 km.
5. Brown Line
Rute KRL jalur coklat ini adalah dari Stasiun Tangerang ke Stasiun Duri (PP).
KRL Commuter Line di jalur ini melewati stasiun-stasiun berikut:
- Tangerang
- Tanah Tinggi
- Batu Ceper
- Poris
- Kali Deres
- Rawa Buaya
- Bojong Indah
- Taman Kota
- Pesing
- Grogol
- Duri
Yang terakhir adalah…
6. Pink Line
KRL Commuter Line di jalur ini adalah yang menghubungkan Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Jakarta Kota pergi pulang.
Sampai saat ini, jalur KRL Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Jakarta Kota adalah jalur KRL dengan jarak tempuh paling pendek di wilayah Jabodetabek yaitu 8,115 km.
Tiket KRL Commuter Line
Pastinya buat kalian yang baru mau naik KRL Commuter Line yang pertama kali bertanya-tanya nih, bagaimana sih cara bayar tiket Commuter Line ini? Atau bayar KRL bisa pakai apa saja ya?
Kalau dulu, beli tiket di loket terus tiketnya diperiksa dan dilubangi oleh petugas di dalam KRL. Ada yang ngalamin masa-masa seperti ini? Atau jangan-jangan ada malah yang ngalamin gak beli tiket naik KRL-nya?
Sekarang ini, bayar ongkos Commuter Line bisa pakai:
- Tiket Harian Berjaminan (THB). Cuma bisa dipakai di stasiun-stasiun tertentu.
- Kartu Multi Trip (KMT).
- Kartu Uang Elektronik Bank (Mandiri e-Money, BNI Tap Cash, BRI Frizz dan Flazz BCA).
Selain itu, sekarang ini kalau mau naik KRL Commuter Line bayarnya bisa juga pakai aplikasi LinkAja.
Tips Aman dan Nyaman Naik Commuter Line
1. Rencanakan perjalanan
Ini mah penting banget deh. Karena dari awal itu kita harus sudah punya rencanan perjalanan, sudah tau mau naik di mana dan nantinya turun di stasiun mana.
Mau naik KRL Commuter Line jam berapa, sampai di tujuan jam berapa.
Misalnya saya nih, setiap hari berangkat kerja dari Stasiun Bojong Gede.
Saya gak akan naik dari Stasiun Depok. Karena apa? Karena jauh dari rumah saya.
Saya naik KRL Commuter Line itu yang sampai di Stasiun Bojonggede antara pukul 07.15 sampai dengan 07.30 WIB. Target saya, sampai di Stasiun Manggarai itu sekitar 08.30 dan bisa sampai di kantor sebelum pukul 09.00.
Waktu tempuh perjalanan dari Bojong ke Manggarai itu normalnya adalah 1 jam alias 60 menit.
Saran saya, gunakan aplikasi KRL Access di smartphone yang kalian punya.
Aplikasi resmi kepunyaan PT KCI ini banyak sekali fungsinya, di antaranya kita bisa dapatkan informasi:
- Posisi kereta
- Jadwal kereta
- Tarif perjalanan
- Info kepadatan di stasiun
- Cek saldo KMT
- Rute perjalanan KRL
2. Pastikan KMT/Kartu Uang Elektronik Cukup Saldonya
Memangnya berapa saldo minimal Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu /Uang Elektronik?
Minimal saldo yang harus ada di KMT dan Kartu Uang Elektronik Bank adalah Rp5.000 di gate keluar.
Jadi, kalau saldo KMT atau Kartu Uang Elektronik Bank yang kalian pakai ternyata kurang dari Rp5.000 dijamin kalian gak akan bisa naik kereta.
Boro-boro bisa masuk ke dalam KRL, lewat gate masuk saja gak akan bisa.
Karena kalau saldonya kurang, portal atau pintu palang besi di gate masuk gak akan bisa dibuka.
Kalau saldo KMT kurang, kita bisa isi ulang (Top Up) saldonya di loket atau di Commuter Vending Machine (COVIM) yang sudah tersedia di semua stasiun.
Untuk KMT ini minimal isi saldo atau top up adalah Rp10.000.
Kalau Kartu Uang Elektronik Bank saldonya kurang bagaimana? Yang di hp-nya ada fitur NFC pasti gak masalah karena bisa isi saldo lewat hp.
Buat yang gak ada fitur NFC di hp-nya khusus yang pakai kartu Mandiri E-Money bisa top up di mesin Mandiri E-Money yang ada di stasiun.
Kalau kartu bank (e-money dll) baru banget mau dipakai pertama kali naik KRL Commuter Line, kita harus aktivasi dulu kartunya.
Caranya bagaimana? Gampang. Kalian tinggal tempelkan kartu e-money di mesin balance reader yang ada di stasiun.
Tips aman naik Commuter Line untuk pemula yang selanjutnya adalah…
3. Wajib pakai masker
Sekarang itu hukumnya wajib pakai masker di area stasiun dan juga di dalam KRL Commuter Line.
Masker yang dipakai juga jangan sembarang masker ya, harus yang standar yang sesuai ketentuan.
Kalau gak pakai masker yang sesuai apalagi gak pakai masker jangan harap deh bisa masuk ke dalam stasiun.
4. PeduliLindungi
Sebelum masuk ke dalam stasiun, kita terlebih dulu harus check in pakai aplikasi PeduliLindungi.
Kalau gak pakai aplikasi ini bagaimana? Tenang, kita tinggal tunjukin saja kartu atau sertifikat vaksin minimal dosis pertama.
Kartu atau sertifikat vaksin ini bisa dalam bentuk soft copy atau juga dicetak.
Siapin juga e-ktp karena petugas di stasiun akan periksa apakah kartu vaksin yang kita tunjuin sama gak NIK-nya.
5. Dalam keadaaan sehat
Setiap mau masuk ke dalam stasiun, petugas akan memeriksa terlebih dahulu suhu tubuh setiap calon penumpang.
Maksimal suhu tubuh calon penumpang yang diperbolehkan masuk ke dalam area stasiun adalah 37,3 derajat celcius.
6. Antrean penumpang
Di masa pandemic seperti sekarang, jumlah penumpang di dalam KRL Commuter Line masih dibatasi.
Gak full kayak sebelum corona menyerang negara kita.
Karenanya sering banget sebelum masuk ke dalam stasiun kita harus dulu masuk ke dalam antrean penumpang.
Kalau di Stasiun Bojonggede itu, antrean penumpang dibagi jadi 2 kelompok. Pertama adalah antrean penumpang yang mau naik kereta tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota. Yang kedua adalah antrean penumpang tujuan akhir Stasiun Tanah Abang/Jatinegara.
Jangan salah masuk antrean ya, bisa ribet nantinya.
Anteran penumpang ini bisa kita cek juga lewat aplikasi KRL Access dan media social resmi PT KCI.
7. Masuk ke gate (Tap In)
Di tahapan ini adalah kita melakukan tap in di gate sebelum masuk ke peron yang ada di dalam stasiun.
Kalau proses tap in, kita menempelkan KMT atau Kartu Bank di gate. Posisi gate-nya adalah di sebelah kiri badan kita.
Pastikan lampu indikator hijau menyala. Kalau lampu hijau menyala artinya proses tap in berhasil, saldo berkurang dan kita bisa masuk ke area peron.
Tapi kalau misalnya yang menyala adalah lampu berwarna merah, artinya kalian gagal tap in, palang pintu besi juga gak bisa terbuka.
Kalau ini terjadi jangan ragu-ragu melambaikan tangan alias minta tolong kepada petugas yang ada di situ.
Simpan kartu yang kalian pakai tap in ini di tempat yang aman, jangan sampai hilang atau jatuh.
8. Menunggu di peron
Kalau sudah berhasil lewat dari gate (tap in) kalian selanjutnya harus menunggu kedatangan KRL Commuter Line di peron yang sesuai tujuan. Di Bojong Gede peron 1 itu kereta yang ke arah Bogor sementara peron 2 kereta yang ke arah Depok/Manggarai/Jakarta Kota/Tanah Abang.
Ingat ya kalian menunggunya berdiri di garis aman (garis warna kuning). Berdirinya juga di marka yang sudah ditandai (warna merah) supaya tetap berjaga jarak dengan calon penumpang lain.
Kalau nunggunya sambil duduk, inget ya itu tempat duduk ada yang khusus prioritas (ibu hamil, lansia dan disabilitas). Jangan salah duduk dan inget jaga jarak juga.
Sebelum naik dahulukan penumpang yang mau turun dulu ya.
Tips aman naik Commuter Line selanjutnya adalah…
9. Di dalam KRL
Tetap jaga jarak.
Kalau kalian gak duduk, berdirinya di tempat yang sudah diberi tanda.
Tapi kalau dapat tempat duduk, jangan duduk di bangku yang ada tanda silang merahnya ya. Bangku panjang itu sekarang cuma boleh diduduki oleh 4 orang penumpang. Bangku prioritas cuma boleh 2 orang.
Nah, mulai 9 Maret 2022 sesuai dengan Surat Edaran Kemenhub nomor 25 tahun 2022, kapasitas KRL sudah tambah menjadi 60% dari kapasitas. Sebelumnya kan cuma 45%.
Ini akhirnya kalian bisa duduk lagi gak pakai jarak dengan penumpang lain (kursi panjang bisa 5 penumpang, kursi pendek 3 penumpang) di dalam KRL Commuter Line karena memang PT KAI sudah mencabut semua marka atau tanda jaga jarak yang ada di tempat duduk.
Ingat ya, di dalam KRL Commuter Line itu ada yang namanya tempat duduk prioritas. Posisi tempat duduk ini ada di setiap pojong rangkaian KRL.
Tempat duduk prioritas ini dikhususkan untuk wanita hamil (biasanya pakai tanda khusus pin ibu hamil dari PT KCI), ibu membawa anak, lansia dan penyandang disabilitas.
O iya hampir lupa, di setiap rangkaian KRL Commuter Line itu ada dua rangkai gerbong yang khusus wanita yaitu di gerbong kereta pertama (paling depan) dan di gerbong kereta paling akhir.
Sisanya adalah gerbong kereta campur (pria dan wanita).
Di dalam KRL Commuter Line itu gak boleh makan dan minum. Gak boleh duduk di lantai. Gak boleh berbicara baik itu secara langsung atau juga lewat telepon.
Ingat ya, semua itu buat kenyamanan bersama!!
10. Barang bawaan
Ukuran maksimum barang bawaan yang bisa disimpan di bagasi adalah 100x40x30 cm.
Kalau kita bawa barang bawaan, kita cuma boleh naik KRL Commuter Line yang berangkat pertama dan pukul 10.00-14.00 (di luar jam sibuk).
Boleh bawa sepeda ke dalam KRL Commuter Line gak?
Boleh asal sepedanya model sepeda lipat.
Satu lagi hal penting, kalau misal kalian bawa tas ransel ada baiknya tas ransel yang kalian bawa digendong di depan jangan di belakang.
Selain biar barang bawaan kalian aman juga biar gak menggangu orang lain yang ada di belakang kalian.
Pada waktu kalian mendapat tempat duduk dari posisi awal berdiri, barang bawaan jangan disimpan di atas rak bagasi ya, sebisa mungkin tetap kita pegang (dipangku).
11. Turun di stasiun tujuan
Selama kalian berada di dalam KRL Commuter Line sebaiknya kalian menyimak beware yang diberikan oleh petugas.
Terutama informasi posisi kereta.
Kalau posisi kereta sudah dekat dengan stasiun tujuan maka sebaiknya kalian mendekati ke arah pintu yang akan dibuka. Ini biasanya diumumkan juga oleh petugas.
Gak usah buru-buru kalau mau turun apalagi sampai barang bawaan ketinggalan.
Hati-hati sewaktu melangkah keluar dari KRL karena di situ ada celah antara KRL dengan peron.
12. Keluar dari gate (Tap Out)
Kebalikan dari proses tap in, pada waktu tap out kalian tinggal menempelkan KMT atau Kartu Bank Uang Elektronik yang sama dengan kartu yang kalian pakai waktu tap in.
Posisi tap out itu gate-nya ada di sebelah kanan posisi badan kalian.
Kalau lampu warna hijau menyala artinya kalian bisa segera lewat dari gate dan keluar dari area stasiun.
Penutup
Ok, temen-teman. Semoga informasi tips aman naik Commuter Line untuk pemula ini bisa bermanfaat buat kalian yang memang baru mau memulai menjadi anak kereta.
Tetap patuhi protokol kesehatan selama berada di area stasiun dan juga di dalam KRL Commuter Line.
Kalau ada kesulitan atau bingung waktu di perjalanan naik KRL Commuter Line jangan malu buat bertanya kepada petugas ya.
Punya pengalaman unik waktu naik KRL Commuter Line? Boleh dong share di kolom komentar ya.
Terima kasih.