Last Updated on Agustus 21, 2021 by Yuri Adrian
Berikut ini saya akan mencoba berbagi cerita yaitu pengalaman mengikuti Pasanggiri Persinas ASAD Kota Depok 2017 yang berlangsung pada tanggal 21-22 Oktober 2017.
Kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Masjid Baitul Faqih, Kalimulya, Depok.
Daftar Isi
Persinas ASAD
Adalah singkatan dari Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai.
Bulan Agustus lalu telah mengadakan Pasanggiri Nasional dan Kejuaraan Nasional Pencak Silat Persinas ASAD di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Pada kesempatan itu pula Presiden Jokowi yang hadir dan membuka kegiatan tersebut, dinobatkan sebagai Pendekar Utama dan Warga Kehormatan Persinas ASAD.
Pasanggiri Persinas ASAD Kota Depok Tahun 2017
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari.
Adapun tahun 2017 ini tema acaranya adalah Melalui Pasanggiri Persinas ASAD Kita Lahirkan Pesilat yang Berkarakter, Tangguh, dan Berprestasi.
Mengutip berita yang disajikan oleh Depoknews.id kegiatan ini diikuti oleh 1.209 orang peserta dari sembilan ranting, termasuk dari
Ranting Bojonggede
Yang menurunkan 96 orang peserta.
Di hari pertama yaitu Sabtu (21/10), saya dan istri menemani anak kami yang pertama, Gadi.
Yang akan tampil bersama teman-teman seusianya (kategori massal Usia Dini, usia 10-12 tahun) dari Ranting Bojonggede.
Persiapan yang dilakukan Gadi bisa dibilang mepet, hanya dalam waktu kurang lebih satu bulan, anak kami yang pertama itu harus berlatih lebih keras untuk menyesuaikan diri dengan olah raga beladiri yang baru digelutinya tersebut.
Yang kami perhatikan, salah satu kesulitannya yaitu ada di kuda-kuda (stance).
Selama ini, Gadi memang lebih banyak berkutat dengan olah raga beladiri asal Korea, Taekwondo di Unit Taekwondo SDN Pengadilan 2 Kota Bogor.
Gadi sudah berlatih sejak duduk di kelas 4 dan sekarang kelas 6, Gadi sudah mencapai Sabuk Merah (Geup III).
Alhamdulillah, walaupun waktu persiapan yang sangat mepet, Gadi bisa ikut berpartisipasi di kegiatan Pasanggiri Persinas ASAD Kota Depok Tahun 2017.
Terlepas dari hasil yang diperoleh Gadi dan kawan-kawan, keikutsertaan mereka di ajang tersebut tentulah wajib di apresiasi.
Di hari pertama ini pula, istri saya (WULAN MUA), bersempatan untuk merias anak-anak dan remaja putri dari Ranting Bojonggede yang juga akan tampil di pasanggiri tersebut.
Barulah di hari kedua, Minggu (23/10), saya dan istri yang giliran tampil mewakili Ranting Bojonggede.
Saya tampil bersama Bapak-bapak yang lain tampil di kategori…
Pembina Massal
Sedangkan istri saya juga tampil di kategori Pembina massal bersama ibu-ibu yang lain.
Kategori Pembina ini adalah untuk peserta yang berusia ≥ 36 tahun. Baru ngeh sudah tidak muda lagi ya he he he.
Tim Pembina (Usia ≥ 36 tahun) Putra kategori massal dari Ranting Bojonggede terdiri dari 16 orang bapak-bapak yang berbeda usia dan juga berbeda latar belakang pekerjaan / profesi.
Saya sendiri sebenarnya sudah mengenal beladiri ini sekitar tahun 2006 tapi setelah itu lama tidak berlatih.
Kalau Taekwondo, saya mulai kenal beladiri ini sejak tahun 1992 ketika masih duduk di bangku SMP.
Kesulitan yang saya temui, sama seperti halnya Gadi tentu saja di kuda-kuda.
Untuk menyambut kegiatan ini, para pelatih dan pengurus Persinas ASAD Ranting Bojonggede sudah mengadakan persiapan berupa latihan setiap akhir pekan.
Uniknya, setiap latihan yang datang itu, sering kali berbeda orangnya.
Tapi, Alhamdulillah di hari H, terkumpul 16 orang yang dengan penuh Semangat 45 tampil di hadapan Dewan Juri dan penonton.
Di hari ini juga, istri saya ikut berpartisipasi dengan menjadi bagian dari Tim Pembina Putri Ranting Bojonggede.
Hasilnya?
Alhamdulillah, kedua tim ini (Pembina Putra dan Putri Ranting Bojonggede) sama-sama meraih Juara Ketiga.
Semoga ke depannya, Tim Ranting Bojonggede khususnya untuk kategori Pembina Putra/Putri bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
Salam Persinas ASAD!!