Last Updated on April 1, 2020 by Yuri Adrian
Program pencegahan penyakit Kaki Gajah di Bojonggede dilakukan mulai dari tingkat RT (Rukun Tetangga).
Terbukti, beberapa hari saya baru saja sampai di rumah sepulang kerja, ketika ibu-ibu pengurus Posyandu “Anyelir” yang ada tempat tinggal saya, datang untuk membagikan obat-obat untuk pencegahan penyakit kaki gajah atau Filariasis.
Obat-obat tersebut harus dibagikan kepada seluruh warga yang berusia 2-10 tahun, tetapi tidak kepada ibu yang sedang hamil dan orang sakit.
Sudah lewat pukul delapan malam, tetapi ibu-ibu pengurus:
Posyandu Anyelir
Tetap penuh semangat mendatangi satu persatu rumah warga yang belum mendapatkan obat-obat pencegah penyakit Kaki gajah.
Tidak hanya memberikan obat, mereka pun memberikan penjelasan mengenai bahaya penyakit ini.
Dijelaskan pula jenis obat yang dibagikan adalah yaitu DEC (Diethil Calbanasin Citrate) dan Albendazole.
Secara umum obat-obat tersebut aman untuk dikonsumsi, tetapi kadang-kadang terjadi reaksi bagi orang yang mengkonsumsinya. Umumnya adalah rasa mual, pusing dan mengantuk.
Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak di Bojonggede Sudah Dimulai
Program pencegahan penyakit Kaki Gajah di Bojonggede dan sekitarnya ini adalah bagian dari:
Kampanye Nasional Bulan Eliminasi Kaki Gajah
Kampanye tersebut sudah dimulai sejah tahun 2015 dan diharapkan pada tahun 2019 Indonesia sudah bebas dari penyakit Kaki Gajah.
Setiap bulan Oktlober di seluruh Indonesia, dilakukan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) di kota/kabupaten yang menjadi endemis penyakit Kaki Gajah.
Tetapi yang terpenting adalah program kegiatan pini tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tidak adanya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk selalu menjaga dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Dimulai dari lingkungan rumah atau tempat tinggalnya masing-masing.