Last Updated on Januari 15, 2022 by Yuri Adrian
Selasa 23 Januari 2018 sekitar jam setengah dua siang, terjadi gempa bumi yang cukup terasa khususnya oleh masyarakat yang berada di sekitar Jabodetabek. Termasuk saya yang saat itu lagi ada di tempat kerja. Ok, sekarang saya akan mencoba berbagi sedikit cerita bagaimana proses evakuasi di Menara Batavia ketika gempa bumi mengguncang Jakarta.
O iya, tempat saya bekerja berada di lantai 14 Menara Batavia.
Gempa Bumi berpusat di Lebak-Banten
Gempa bumi yang terjadi siang tadi, ternyata berpusat di 81 km Barat Daya Lebak, Provinsi Banten. Seperti yang dirilis oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 6.4 SR dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi timbulnya bencana Tsunami.
Suasana di Menara Batavia
Nah, seperti yang saya katakan di awal tadi, waktu gempa terjadi, saya ada di tempat kerja yang letaknya di lantai 14 Menara Batavia. Getaran gempa kerasa banget.
Sadar ada gempa, saya dan beberapa rekan dengan refleks bergegas turun lewat tangga darurat.
Dan tidak perlu waktu yang lama, pegawai-pegawai yang lain yang berkantor di Menara Batavia juga cepat-cepat turun lewat tangga darurat.
Pihak manajemen gedung pun memberikan pemberitahuan kepada semua pegawai untuk segera meninggalkan ruang masing-masing.
Dipandu oleh petugas, semua orang diarahkan ke luar gedung ke titik aman atau titik evakuasi yang berada di bagian Timur dari Menara Batavia.
Sebagian besar pegawai berkumpul di sekitar area parkir mobil di depan lobby Menara Batavia.
Akhirnya setelah hampir satu jam lebih dan kondisi dipastikan aman, pihak pengelola gedung memperbolehkan para pegawai kembali ke ruang kerja masing-masing.