Last Updated on Desember 6, 2019 by Yuri Adrian
Gojek, Grabbike dan Ubermotor adalah contoh dari ojek online. Moda transportasi semacam ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat di kota-kota besar. Namun ternyata keberadaan ojek online di Kota Bogor membuat Walikota kesal.
Kenapa?
Seperti dikutip dariĀ Bogordaily, alasan utamanya adalah:
Tidak Tertib
Menurut Walikota Bogor, Bima Arya, dirinya merasa kesal karena para pengemudi ojek online seringkali tidak tertib ketika menunggu penumpang.
Seperti menggunakan sisi jalan untuk parkir atau mangkal.
Shelter dan juga trotoar untuk pedestrian pun tak luput menjadi tempat untuk menunggu penumpang.
Masih menurut Sang Walikota, jumlah pengemudi ojek online yang beredar di Kota Bogor cenderung terus meningkat.
Dikeluhkan oleh Sopir Angkot
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Bogor akan segera merealisasikan rerouting trayek angkot di Kota Hujan itu.
Program ini akan didukung oleh para pengusaha angkot asalkan Pemkot Bogor juga menertibkan keberadaan transportasi online seperti ojek online.
Walikota Bogor mengaku telah menerima laporan dari dari PDJT (Perusahaan Daerah Jasa Transportasi) bahwa pendapatan mereka menjadi drop karena adanya transportasi online.
Dalam waktu dekat, Bima Arya pun berencana akan mendatangi kantor perusahaan ojek online yang berbasis di Jakarta untuk meminta kejelasan.